Rabu, 05 Januari 2011

‎..Hal ihwal keadaan para Nabi dan para malaikat SAW tentang takut ..

RasuluLlah SAW bertanya kepada Jibril AS

ما لى لا أرى ميكائيل يضحك
"Mengapakah aku tidak melihat malaikat Mikail tertawa ?"
Maka Jibril menjawab, "Mikail tidak tertawa semenjak diciptakan neraka".
Dikatakan bahwa Allah SWT memiliki malaikat-malaikat yang tiada seorang pun dari mereka itu tertawa semenjak diciptakan neraka. Karena takut bahwa Allah SWT marah kepada mereka lalu Ia mengazabkan mereka dengan neraka itu.

Diriwayatkan 'Aisyah RA, bahwa RasuluLlah SAW apabila terjadi perubahan udara dan berhembus angin keras maka wajah Beliau berubah. Beliau bolak balik dalam kamar. Beliau masuk dan keluar, semua itu karena takut pada azab Allah SWT.

RasuluLlah SAW membaca satu ayat dalam surat Al Waqi'ah lalu Beliau jatuh pingsan. Dan Allah SWT berfirman :

وخر موسى صعيقا

Dan Musa jatuh pingsan. (Al-A'raf 143).

RasuluLlah SAW melihat bentuk malaikat Jibril dengan meniarap, lalu Beliau jatuh pingsan.

Diriwayatkan bahwasanya RasuluLlah SAW apabila Beliau masuk para shalat maka terdengar suara gemuruh pada dada Beliau seperti gemuruhnya periuk tembaga.

Nabi SAW bersabda :

ما جاء نى جبريل قط الا وهو يرعد فرقا من الجبار

Tiada sekalipun Jibril datang kepadaku melainkan dia itu gemuruh bunyinya karena takut kepada Yang Maha Perkasa.

Ada yang mengatakan bahwa tatkala tampak atas iblis apa yang telah tampak, maka Jibril dan Mikail senantiasa menangis. Lalu Allah SWT menurunkan wahyu kepada keduanya "Apakah kiranya yang menyebabkan kalian berdua menangis sebagaimana tangisan ini ?"

Keduanya menjawab :" Wahai Tuhan kami tidak merasa aman dari rencana Engkau".

Maka Allah SWT berfirman, "Begitulah kiranya kamu berdua ! Kamu tidak merasa aman dari rencana-Ku".

Dari Muhammad bin Al-Munkadir bercerita," Tatkala diciptakan neraka, maka berterbanglah jantung para malaikat dari tempatnya. Maka tatkala diciptakan anak-anak Adam, lalu jantung itu kembali".

bnu Umar berkata, "Aku keluar bersama RasuluLlah SAW sehingga beliau masuk ke sebagian kebun orang-orang Anshar. Lalu beliau memetik buah kurmanya dan beliau makan. Maka Beliau bersabda, "Hai Ibnu umar, mengapa engkau tidak makan ?"

Aku menjawab, "Aku tidak berkeinginan untuk memakannya"

Maka Nabi SAW bersabda, "Tetapi aku sangat ingin memakannya. Dan ini adalah pagi yang keempat yang aku tidak merasakan makanan dan tidak pula memperolehnya. Jikalau aku meminta kepada Tuhanku niscaya diberikan-Nya kepadaku akan kerajaan kaisar (rumawi) dan kisra (Persia). Maka bagaimana dengan engkau wahai Ibnu Umar apabila engkau berada pada suatu kaum yang menyembunyikan rizki tahunan mereka dan lemah keyakinan pada hati mereka ?"

Kemudian Ibnu Umar melanjutkan kisahnya, "Demi Allah senantiasalah kami di tempat itu dan tidak bangun berjalan hingga turunlah ayat :

وكأين من دابة لا تحمل رزقها الله يرزقها واياكم وهو السميع العليم

Dan berapa banyak binatang yang tiada membawa rizkinya sendiri. Allah yang memberinya makan dan (memberi) kepadamu pula. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Ibnu Umar meneruskan riwayatnya : "Maka RasuluLlah SAW bersabda, :

ان الله لم يأمركم بكنز المال ولا باتباع الشهوات-من كنزدنانيريريد بهاحياة فانية فان الحياة بيدالله-

الا وأني لاأكنزديناراولادرهماولاأخبأ رزقالغد

Sesungguhnya Allah SWT tidak menyuruh kamu menyimpan harta dan menuruti nafsu syahwat. Barang siapa menyimpan uang dinar yang ia maksudkan untuk hidup yang fana maka sesungguhnya hidup itu di tangan Allah. Ketahuilah bahwa aku tidak menyimpan satu dinar dan satu dirhampun dan aku tidak menyembunyikannya untuk rizki besok

Abu Darda' berkata, :"adalah terdengar suara gemuruh jantung Ibrahim الخليل الرحمن AS apabila ia bangun pada shalat, dari jarak perjalanan satu mil karena takut kepada Tuhannya."

Mujahid berkata, "Nabi Dawud menangis 40 hari dalam bersujud tiada mengangkat kepalanya. Lalu ia dipanggil "Hai Dawud, adakah engkau lapar hingga engkau diberi makan ? atau engkau haus hingga engkau diberi minum? Atau engkau tiada berpakaian hingga engkau diberi pakaian ?" Lalu Nabi Dawud AS memekik keras dengan suatu pekikan yang mengeringkan kayu maka kayu itu terbakar dari kepanasan takutnya. Kemudian Allah SWT menurunkan taubat kepadanya dan ampunan. Maka ia berdo'a, "Wahai Tuhan jadikanlah kesalahanku dalam telapak tanganku". Maka jadilah kesalahannya tertulis di telapak tangannya. Maka tidaklah ia membuka telapak tangannya untuk makan, minum dan lainnya melainkan ia melihat kesalahannya yang membawanya kepada menangis.





sumber : http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=182381565113585&id=100000276291360